Rabu, 24 Juli 2019

HUT KNPB Ke 9, KNPB Konsulat Indonesia Menyeruh Mobilisasi Umum Menujuh Mogok Sipil Nasional.


Ibadah Hut KNPB ke-9  di pimpin oleh Bapak Pastor Barnabas Octhee, dengan Thema “Mobilisasi Umum Menuju Mogok Sipil Nasional. Sedangkan Sub Thema melalui Dies Natalis KNPB Konsulat ke-IX Mari Kita solidkan barisan, pada landasan sejarah kebenaran”” 

Dalam penyampaian kebenaran ia  mengutip  satu kata “perhatian”  kata perhatian dasar  kata dari  “Hati” berarti perhatian kedepan, sehingga  segala perbuatan  kita berjuang dengan Hati pasti akan meraih kemenangan kemerdekaan bangsa west Papua. Katanya.

Tambanya bapak Pastor, Ada banyak nilai-nilai  yang baik dari orangtua kami, tete nene moyang  harus lestari kan karena kita cari hidup damai dan aman Agar  tak ada orang yang digangu ungkapnya.

Dalam Sambutan Badan pengurus  imipa pusat,   Wirson Idlai,  mengajak kepada tuan-tuan bahkan mahasiswa mohon kesadaran diri sebelum melangkah.

Menurutnya, kami sebagai ujung punggung dari Rakyat Papua maka  Tugas kami adalah  Melawan sistem klonial. Agar Menuju Mogok Sipil Nasional  kerana kita hidup dibahwa tekanan sistem klonial Indonesia.

Mewakili Front Rakyat Indonesia (FRI) For west Papua Donisius Dipong Mengungkapkan  kata  “Papua merdeka”berulang-ulang kali  didepan  Ratusan orang. Tandasnya.

Ia mengaku, saya Sebagai warga Negara Indonesia saya mendukung perjuangan politik bangsa West Papua  karena Orang Papua berjuang demi Masa depan dan alam Kekayaannya, tidak ada harapan orang Papua di masa depan jika masih degan NKRI, maka saya pesan orang Papua sadar, bersatu dan berjuang untuk menentukan hak dan nasibnya sendiri di atas Tanah,” katanya.

Jika Ada beberapa Pergerakan  yakni KNPB, AMP, AMTPI  dan OPM/ TPNPB itu semua merebut kemerdekaan bangsa west Papua. Agar supaya  mengakhiri semua penderitaan Rakyat Papua.

Ketua Umum Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Se-Indonesia, Tuan Agus  Kosai  mengatakan  Tuhan menciptakan manusia di bumi ini,   tidak ada orang yang menggangu dan tak ada yang ditindas  tetapi selama  57 tahun  yang silam. Kami hidup dalam sistem kolonialisme  dan kapitalisme Indonesia banyak Rakyat Papua yang mengalami penderitaan. 

Tambahnya selama 8 tahun yang lalu merayakan HUT  KNPB  sendiri, tapi puji Tuhan, Kali ini,  Kita merayakan Hut KNPB Bersama orang tua tanah air, maka  itu tandanya bahwa kita sudah jadi satu  untuk Menuju mogok sipil Nasional (MSN)  agar meraih kemenangan kemerdekaan bangsa west Papua.  Tandasnya.

Jadi saya menekankan kepada tuan-tuan bahwa kalian berjuang di tanah   Minaesa berbicara tentang perjuangan dengan gaya masing-masing tapi ketika kalian kembali ke tanah air tidak boleh membangun sistem kolonial.  
Tapi ambil posisi untuk melawan dan menghancurkan sistem kolonialis kerena mereka datang di Papua bukan untuk membangun Papua melainkan untuk membangun kapitalis, klonial  dengan punah secara sistematis dan terstruktural dari penjajah Indonesia jelasnya.

Ketua Umum Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Konsulat Indonesia, Hiskia Meage mengatakan diusia KNPB yang tak lagi muda, diingatkan tentang semangat agar mendorong dan berjuang untuk terwujudnya Papua  merdeka.

Maka KNPB adalah wadah yang bisa digunakan rakyat Papua untuk memperjuangkan nasib sendiri di tanah kelahiran di Papua.

Dalam kesempatan ini, Hiskia kembali menyinggung tentang hidup orang Papua yang sejak tahun 1961 hingga hari ini, tidak bisa menikmati hidup dengan baik. 

Menurutnya, ini semua terjadi karena adanya kepentingan imperialis dan kapitalis negara – negara di Dunia, dimana hanya memanfaatkan kekayaan alam Papua tanpa memikirkan bagaiaman masyarakat Papua hidup.

“Seperti kasus pembunuhan di Deiyai, Paniai, Timika dan Nduga. Maka itu KNPB konsulat dan KNPB seluruh Papua terus bersatu dan berjuang serta bisa selamatkan alam dan Manusia Papua,” kata Meage.

Meski berjuang untuk kemerdekaan Papua, Hiskia tak lupa meminta agar seluruh rakyat Papua terus menjaga sikap solidaritas tanpa membedakan suku, agama, bahasa, budaya dan ras.

“Karena Tuhan menciptakan kita sama dengan ciptaannya. Hanya saja kepentingan kapitalisme dan imperialisme serta sistem yang membuat hubungan antara kerukunan serta bersolidaritas merusak semuanya. KNPB mengajarkan untuk berjuang damai serta berjuang di kota, tanpa ada tindakan anarkis. Karena juang perjuangan kita ada damai,” tuturnya.

“KNPB terus bangkit dan ada di tengah-tengah rakyat dan bangsa Papua membawa rakyat untuk penentuan nasib sendiri dengan tuntutan referendum,” kata Hisikia Meage, pada Rabu  (24/07/2019).

Peringatan HUT ke-9 KNPB ini dihadiri  oleh pengurus pusat, pengurus konsulat Tuan-tuan dari tanah air bersama front Rakyat lndonesia for West Papua  (FRI-WP) dan ratusan massa KNPB Konsulat yang terdiri dari KNPB Konsulat Wilaya Makasar, Gorontalo, Minahasa Utara, Nyiur Melambai Manado dan Minahasa di Tondano.

Dalam peringatan ini, mereka juga melaksanakan acara lain diantaranya barapen Babi 4 Ekor, tarian adat, dan Ibadah HUT yang diahkiri dengan pemotongan kue bersama oleh masing-masing ketua KNPB Konsulat, Ketua Umum KNPB Konsulat, Pengurus AMPTPI, perwakilan tujuh wilayah adat satu orang dan FRI West Papua dari Manado. (*).

Creew KNPB KONSULAT INDONESIA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar