Rabu, 11 Desember 2019

Pernyataan dari Komisi Referendum Bougainville

KAMI KOMISI REFERENDUM BOUGAINVILLE dengan ini membuat pernyataan berikut mengenai pelaksanaan Referendum Bougainville 2019.


 Jumlah suara untuk Otonomi Besar: 3.043 Jumlah suara untuk Kemerdekaan: 176.928 Jumlah surat suara informal: 1.096 Kami berterima kasih kepada dua pemerintah Papua Nugini dan Daerah Otonomi Bougainville, dan masyarakat Bougainville atas partisipasi luar biasa mereka dalam proses bersejarah ini - salah satu bagian dari Perjanjian Perdamaian Bougainville.

Kami mengakui Referendum telah menjadi acara nasional, dan juga mengakui dan berterima kasih kepada orang-orang Papua Nugini. Sebagai suatu proses pemilihan yang bercita-cita untuk memenuhi standar internasional, adalah bagi para pengamat, pengamat dan media, dan juga orang-orang itu sendiri, untuk menentukan apakah pelaksanaan Referendum bersifat inklusif, dapat diakses, bebas dan adil.

Kami berterima kasih kepada pengamat khususnya, dan pengamat dari sini dan luar negeri karena membawa transparansi dan kredibilitas ke dalam proses, dan kami menantikan laporan mereka selama beberapa hari dan minggu mendatang. Namun, ketika badan independen yang diamanatkan ditunjuk untuk melakukan Referendum Bougainville, ini adalah kesimpulan kami dari apa yang kami saksikan sendiri selama proses - melalui pendaftaran, pemungutan suara dan pengawasan - adalah proses yang teratur, mengikuti hukum dan peraturan yang diberikan, dan damai. Kami menyaksikan pemungutan suara yang diinformasikan, bebas dari rasa takut dan dapat diakses. Beberapa angka juga menceritakan kisah penting:

• Daftar Referendum memiliki jumlah suara perempuan dan laki-laki yang sama
•Daftar Referendum memiliki 25 persen pemilih pertama kali
• Tingkat partisipasi pemilih, setidaknya 85 persen, tinggi jika dibandingkan dengan pengalaman pemilu demokratis internasional, dan merupakan yang tertinggi dari semua proses pemilihan di Papua Nugini
•Suara informal 1.096 rendah jika dibandingkan dengan pengalaman pemilu demokratis internasional dan pemilihan umum nasional.

 Kami mengakui manfaat dari beberapa pemilihan baru praktik pemungutan suara inklusif, termasuk:
 • Pendaftaran Bougainville di setiap provinsi di PNG
• Tampilan daftar referendum awal untuk keberatan dan pemeriksaan publik
• Pemungutan suara pos untuk mereka yang bepergian, sakit atau tidak dapat mengakses tempat pemungutan suara
 •Pemungutan suara sementara, bagi mereka yang tidak berada dalam daftar referendum di tempat pemungutan suara mereka
 • Pemilihan di luar negeri (di Kepulauan Solomon dan Australia)
 • Polling khusus di rumah sakit, untuk orang-orang penyandang cacat.

Kami berterima kasih atas sumber daya, keuangan, dan manusia, yang disediakan untuk melakukan Referendum dengan standar inklusif ini. Ini telah disediakan oleh dua pemerintah, komisi pemilihan Papua Nugini dan Bougainville, dan masyarakat internasional.

Yang terakhir telah disediakan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Australia, Jerman, Irlandia, Jepang Selandia Baru, Inggris dan Amerika Serikat. Kami berterima kasih kepada Chief Referendum Officer dan staf Sekretariat untuk kerja mereka yang tak kenal lelah. Kami juga berterima kasih kepada Petugas Pengembalian, 34 Asisten Petugas Kembali, dan ribuan pekerja sementara yang melakukan peran mereka dengan cara yang ditentukan, untuk memberikan proses yang kredibel kepada masyarakat Bougainville.

 Banyak organisasi lain juga berkontribusi pada pelaksanaan referendum yang baik. Layanan Kepolisian Bougainville, dan rekan-rekan mereka dari Misi Keamanan Regional dengan polisi dari Selandia Baru, Australia, Fiji, Vanuatu dan Kepulauan Solomon, bersama-sama dengan dukungan dari Royal PNG Constabulary, menyediakan hukum dan ketertiban yang baik, dan pengangkutan bahan-bahan suara yang aman . Kami juga berterima kasih kepada Komisi Tinggi PNG di Australia dan Kepulauan Solomon, dan mengakui penyedia layanan lokal. Akhirnya, kami berterima kasih kepada orang-orang Bougainville yang tinggal jauh di Australia, Kepulauan Solomon, di luar Bougainville di Papua Nugini, dan tentu saja di sini di Daerah Otonomi Bougainville - yang telah keluar untuk menyampaikan pendapat mereka. Kami berharap kedua pemerintah memberikan yang terbaik dalam mengedepankan hasil Referendum melalui proses konsultasi, dan ke Parlemen Nasional Papua Nugini untuk ratifikasi akhir sebagai bagian dari proses perdamaian yang sedang berlangsung.

 Pada hari Jumat 13 Desember, kami berharap dapat mengembalikan Referendum Writ kepada Gubernur Jenderal di Port Moresby.

 Ketua, Bertie Ahern
 Komisaris Patilias Gamato
Komisaris Robert Igara
 Komisaris George Manu
 Komisaris Ruby Mirinka
Komisaris Patrick Nisira
 Komisaris Dr Thomas Webster


Senin, 09 Desember 2019

DARURAT HAM DAN DEMOKRASI. PENGERTIAN HAM

PAPUA DARURAT HAM DAN DEMOKRASI.

               PENGERTIAN HAM
                            👇

Hak asasi manusia (disingkat HAM, bahasa Inggris: human rights, bahasa Prancis: droits de l'homme) adalah sebuah konsep hukum dan normatif yang menyatakan bahwa manusia memiliki hak yang melekat pada dirinya karena ia adalah seorang manusia. Hak asasi manusia berlaku kapanpun, di manapun, dan kepada siapapun, sehingga sifatnya universal. HAM pada prinsipnya tidak dapat dicabut. Hak asasi manusia juga tidak dapat dibagi-bagi, saling berhubungan, dan saling bergantung. Hak asasi manusia biasanya dialamatkan kepada negara, atau dalam kata lain, negaralah yang mengemban kewajiban untuk menghormati, melindungi, dan memenuhi hak asasi manusia, termasuk dengan mencegah dan menindaklanjuti pelanggaran yang dilakukan oleh swasta. Dalam terminologi modern, hak asasi manusia dapat digolongkan menjadi hak sipil dan politik yang berkenaan dengan kebebasan sipil (misalnya hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, dan kebebasan berpendapat), serta hak ekonomi, sosial, dan budaya yang berkaitan dengan akses ke barang publik (seperti hak untuk memperoleh pendidikan yang layak, hak atas kesehatan, atau hak atas perumahan).

Secara konseptual, hak asasi manusia dapat dilandaskan pada keyakinan bahwa hak tersebut "dianugerahkan secara alamiah" oleh alam semesta, Tuhan, atau nalar. Sementara itu, mereka yang menolak penggunaan unsur alamiah meyakini bahwa hak asasi manusia merupakan pengejawantahan nilai-nilai yang disepakati oleh masyarakat. Ada pula yang menganggap HAM sebagai perwakilan dari klaim-klaim kaum yang tertindas, dan pada saat yang sama juga terdapat kelompok yang meragukan keberadaan HAM sama sekali dan menyatakan bahwa hak asasi manusia hanya ada karena manusia mencetuskan dan membicarakan konsep tersebut. Dari sudut pandang hukum internasional, hak asasi manusia sendiri dapat dibatasi atau dikurangi dengan syarat-syarat tertentu. Pembatasan biasanya harus ditentukan oleh hukum, memiliki tujuan yang sah, dan diperlukan dalam suatu masyarakat demokratis. Sementara itu, pengurangan hanya dapat dilakukan dalam keadaan darurat yang mengancam "kehidupan bangsa", dan pecahnya perang pun belum mencukupi syarat ini. Selama perang, hukum kemanusiaan internasional berlaku sebagai lex specialis. Walaupun begitu, sejumlah hak tetap tidak boleh dikesampingkan dalam keadaan apapun, seperti hak untuk bebas dari perbudakan maupun penyiksaan.

Masyarakat kuno tidak mengenal konsep hak asasi manusia universal seperti halnya masyarakat modern. Pelopor sebenarnya dari wacana hak asasi manusia adalah konsep hak kodrati yang dikembangkan pada Abad Pencerahan, yang kemudian memengaruhi wacana politik selama Revolusi Amerika dan Revolusi Prancis. Konsep hak asasi manusia modern muncul pada paruh kedua abad kedua puluh, terutama setelah dirumuskannya Pernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi Manusia (PUHAM) di Paris pada tahun 1948. Semenjak itu, hak asasi manusia telah mengalami perkembangan yang pesat dan menjadi semacam kode etik yang diterima dan ditegakkan secara global. Pelaksanaan hak asasi manusia di tingkat internasional diawasi oleh Dewan Hak Asasi Manusia PBB dan badan-badan traktat PBB seperti Komite Hak Asasi Manusia PBB dan Komite Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya, sementara di tingkat regional, hak asasi manusia ditegakkan oleh Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa, Pengadilan Hak Asasi Manusia Antar-Amerika, serta Pengadilan Hak Asasi Manusia dan Hak Penduduk Afrika. Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik (ICCPR) dan Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya (ICESCR) sendiri telah diratifikasi oleh hampir semua negara di dunia saat ini.

Sumber: Google.

#SNFWP

Delegasi TPNPB-OPM & KNPB Saksikan Referendum Bougainville Island



Juru bicara  Komando  Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)-Organisasi Papua Merdeka (OPM),  Sebby Sambom dalam surat tertulis yang menyebutkan sesuai jadwal yang telah disepakati oleh Pemerintah Papua Nugini dan PemerintahOotonom Bougainville.

Panitia Referendum Bougainville telah bekerja keras, yaitu melakukan pemungutan suara yang telah dilakukan di seluruh wilayah negeri Bougainville dan di seluruh wilayah di Papua Nugini.

Degelasi resmi atas nama bangsa Papua yaitu dari TPNPB-OPM dan KNPB telah menyaksikan referendum.

"Ini merupakan penghargaan dan menjunjung tinggal nilai solidaritas sesama bangsa yang telah dan sedang berjuang untuk hak politik penentuan nasib sendiri,” katanya, Minggu (8/12).

Kata Sebby, Ketua OPM Jeffrey Bomanak bersama tim delegasinya yaitu dari KNPB dan TPNPB telah menunjukan solidaritas dan kebersamaan, sesuai perjanjian kerja sama antara OPM dan TPNPB, bersama Bougainville Revolution Army (BRA).

“Hal ini menunjukan kedua bangsa memiliki ikatan kekeluargaan yang bersahabat dan harmonis. Persahabatan ini akan bertumbuh sepanjang kedua bangsa ini hidup,” ujarnya.

Sumber:

https://m.kumparan.com/bumi-papua/delegasi-opm-saksikan-referendum-bougainville-island-1sPCl5s4jWK

Minggu, 08 Desember 2019

MOGOK SIPIL NASIONAL (MSN)

 Perjuangan Papua Merdeka ada di dalam Negeri Revolusi (Sorong_Almasuh).

Knpbnews: MOGOK SIPIL NASINONAL (MSN) adalah sebuah jalan menuju Hak Penentuan Nasib Sendiri, Jadi Rakyatlah Wajib Sadar dan Berjuang. MSN bukan tujuan, tujuan kita adalah PAPUA MERDEKA. MSN hanyalah pertunjukkan sebuah jalan, bagaimana kita bisa berupaya tiba di tujuan dan mewujutkan niat kita untuk Bebas dari segala bentuk Penjajahan Colonialisme, Kapitalisme, termasuk Rasisme dan juga Imperialisme global diatas bumi Papua Barat. Kami hanya bertekat untuk ingin BEBAS seperti bangsa-bangsa lain di dunia.

Perjuangan damai ini, di mulai dari dalam diri individu yang sadar. Kemudian menyadarkan Orang Lain yang pasif dalam realitas penindasan. Rakyat yang sadar dan terdidiklah yang mampu melihat, membaca, merasakan dan Melawan ancaman pemusnahan
[genosida] sistematis. Apa lagi Hegemoni penjajah yang sedang berjamur hari ini. Oleh Sebabnya, Hegemoni harus di lawan dengan hegemoni pula.

KNPB Sebagai Media Nasional Hanya Memediasi Apa Yang Rakyat Tuntut Hari Ini.

Kini, tidak lagi berjuang hanya teriak-teriak Merdeka, sambil urus Bisnis/proyek dalam issu Papua Merdeka. Apalagi Mempertahankan dan berjuang idealisme faksional, membangun wacana di media dan dimana-mana (propaganda/hoax), bahwa besok merdeka atau tahun depan referendum, PBB bilang begini, Amerika bilang begini, Inggris Janji begini, Luar negeri bilang begini dan begitu, bilang Orang Jawa Pulang segala, sampai membenci sesama anak bangsa - dll...  , Padahal semuanya Omong Kosong belaka. HobiNya hanya menipu rakyat dan membunuh rakyatNya.

Kita masih berjuang dan tidak kemana-mana. Dalam Perjuangan Perlawanan Rakyat ini, status kita sama. Yakni "RAKYAT PEJUANG". Tak ada yang lebih tinggi dan rendah (kelas), Yang ada hanya SIPIL, MILITER dan DIPLOMASI. Diluar dari pada itu adalah Organisasi Pendukung Papua Merdeka [Faksi].

MOGOK SIPIL NASIONAL [MSN] tidak menawarkan konsep, tetapi menawarkan praktek RevoLusi. Sebab Konsep akan lahir seketika Praktek MSN di jalankan di bawah komando rakyat itu sendiri yang di mediasi oleh  KNPB sebagai media rakyat tertindas.

Kita yakin, bahwa MSN akan mampu menabrak tembok mekanisme Organisasi, Mekanisme Pemerintahan, Mekanisme agama, mekanisme Pengadilan, Mekanisme PBB, Apalagi mekanisme maklumat dan produk Hukum makar Colonial indonesia. Bukannya Kita tidak Paham, tidak Profesional dan tidak mau menyerah. Pasrah sekalipun, kita akan ketemu di jalan adalah Konsekwensi logis secara merata di tanah air Papua Barat.

Kematian terus berjalan mulus, setiap detik, menit, hari, atau setiap minggu, bulan, dan  tahun, kita terus mengalami Pengungsian, pembantaian, pemerkosaan, pemenjarahan, penculikan terhadap keluarga kita di mana-mana. Kita tidak bisa pasrah dan terlenah mati.

Sementara PBB saja tidak peduli dengan kematian kita. PBB lebih percaya colonial indonesia dari pada Upaya diplomasi kita. Ingat, bahwa 3 Negara Hak Fekto [Inggris, Amerika dan Perancis] adalah negara Capitalis, 1 Negara (China) adalah Sosialis-tetapi dalam prakteknya menjalankan sistem Capitalisme, dan 1 Negara (Rusia) adalah Sosialis, Jadi jangan mengantungkan harapan "Papua Merdeka" di tangan Capitalisme atau PBB. Sebab PBB itu sendiri adalah sarang Capitalis. Sementara Kita lawan dan anti kepada Capitalisme itu sendiri. Ha..ha..ha.... 😀😁 kita dapat tipu bodo" dari dalam sistim dan pejuang capitalis itu sendiri...

PBB lebih melihat Papua dari sudut pandang Ekonomi Sosial Council [EKOSOC], Lingkungan [Kepanasan global], dan masalah HAM atau Hak-hak dasar masyarakat pribumi [Indigenous People] pun tidak begitu sedap baginya. Kita hanya berputar-putar di dalam aquarium yang kabur dll.

Jadi, Perjuangan Papua Merdeka ada di dalam Negeri Revolusi dari sorong - Almasuh.
MOGOK SIPIL NASIONAL (MSN) adalah Solusi Alternatif.

#Salam_Revolusi.....!!!
Vietnam, 8 Desember 2019.
  
Warpo Sampari Warik Wetipopo]
                   (Ketua I KNPB Pusat)

Puisi "Nduga adalah Luka Papua"

Puisi pengusi nduga untuk natal 2019   Duka Nduga adalh
Luka Papua
Foto pengusi Nduga Papua

Kawan kawanku,,
Aku sedang duka
Kamu boleh bersenang"
Merayakan Natal dirumah,

Bagaiman aku rayakan Natal di rumah,sedangkan rumaku dibakar oleh militer indonesia

Kau boleh belanja perhiasan Natal di toko,kios,moll

Bagaiman aku bisa belanja,kalo semua tempat militer menempati,aku dianggap kelompok kriminal bersenjata

Kau boleh beribadah
Dalam gereja, tapi
Bagaiman aku bisa beribada didalm gereja,
Kalo gerejaku dibakar, dan pendetaku dibunu

Kawanku
Kau boleh bermesraan dengan pacarmu,dalam momen Natal, jalan tempat"rekreasi,makan,makanan enak, pakean yang layak.
 Bagaiman aku bisa seperti kamu, sedangkan aku hidup di hutan dari tgl 4 desember 2018-hingga sekarang 7desember 2019,
Dengan pakean seadanya,makan seadanya.

Selamt Natal
Kau anggap aku adalh kado Natal buat orang papua.
Bukankah lukaku bagian dari lukamu.😭
Nduga 8 December 2019.


Kamis, 05 Desember 2019

POLITIK PENCITRAAN" MENCUCI TANGAN BERDARAH, TIDAK MENYEMBUHKAN LUKA BATIN.


[Jumat, 6 Desember 2019 - Pukul, 13:00 WPB]

Politik Pencitraan, Bumbu Penyedap Kekuasaan

Knpbnews: Gaya politik pencitraan memang sangat menonjolkan "tampilan luar", yaitu gaya berpidato, ekspresi emosional, pandai bersandiwara, menarik simpati publik, dan pintar membeberkan angka-angka fantastis. Ketika sedang berpidato di depan publik, maka penampilannya akan seperti pemain sinetron yang pintar mengundang air mata penonton, ataupun "tukang jual obat" yang pintar menipu calon pembeli.

Politik pencitraan (imagologi politic) seakan telah melekat pada diri Presiden YOKO WIDODO. Semenjak awal kenaikannya di tampuk kekuasaan, YOKOWI cakap  memerankan politik pencitraan hingga terbangun citra yang meraih empati sekaligus simpati dari publik.

Sejak awal, kelebihan Presiden YOKO WIDODO terletak pada pencitraan. Ia mengelola sindiran PRABOWO, NATALIUS PIGAY, HARIS AZHAR, ROKY GERUNG di penghujung pemerintahan dalam kekuasaannya, sebagai kekuatan. Ia menjadi sosok pemimpin idaman, pelembut namun mematikan, hingga banyak rakyat menaruh simpati kepadanya. Hasilnya, ia sukses saat berlaga pada pemilihan dan pelantikan presiden, jilid dua berjalan aman dalam duka batinnya hampir seantero Orang MELAYU-indonesia dan MELANESIA-West Papua.

Seorang filsuf berkebangsaan Jerman Friedrich Nietzhe pernah berucap "Tuhan telah mati". Kini dalam nada yang hampir sama, Politisi yang naik ke podium dan mengucap "pencitraan telah mati". Pencitraan disini adalah pola kampanye yang hanya mengandalkan kampanye udara tanpa pernah menjejakkan kaki ke tanah.

Melihat fenomena ini, saya selalu senang untuk membandingkannya dengan presiden yang digelari si tangan besi, Margareth Thatcher. Sebelum memasuki pertarungan pemilu presiden, khalayak dan jurnalis mengenal Thatcher sebagai sosok perempuan keras, reaksioner, dan penuh kemewahan. Dia sendiri adalah istri seorang jutawan inggris. Dialah orang yang mencabut kebiasaan susu gratis untuk anak-anak sekolah dasar.

Ditangan seorang produser TV terkenal, Gordon Reece, Thatcher mulai berubah menjadi seorang yang berbicara lembut, aksen bicaranya sangat teratur, hingga akhirnya terpilih menjadi pemimpin kharismatik partai konservatif, partai Tory. Atas nasihat Reece, dia mulai mengubah potongan rambut, gaya berbusana, menggunakan sarung tangan, dan berjuang keras menurunkan nada dan tempo suaranya. Pemilih inggris memilih Margareth Thatcher, sang ibu rumah tangga superstar, menjadi perdana menteri pada tanggal 4 Mei 1979.

Demikian pula dengan YOKOWI, yang sejak mengawali periode pertama kekuasannya di tahun 2014, dia sudah mengandalkan politik pencitraan sebagai strategi politik utama dalam memelihara kekuasaannya. Pada masa awal pemerintahaannya, dia berusaha membangun dan menemukan pola komunikasi politik diluar keumumam atau kelaziman protokoler politik era rejim sebelumnya, terutama dengan menggunaka media (cetak, elektronik, dan online). Dia seolah-olah membawa tradisi berpolitik baru. Ketika kebijakannya diserang oposisi, dia segera mencuri start untuk menjelaskan panjang lebar di media TV dan cetak, Oleh sekian banyak juru bicara, juru kampanye, Juru penyebar hoax, para jendral sekalipun menjadi aktor intelectual di balik kebijakan, khususnya mengenai ketidaktahuan oposisi akan "maksud baik" kebijakannya.

Faktor penting lain yang menentukan kualitas kinerja pemerintah adalah kepemimpinan Presiden YOKOWI. Problemnya, gaya kepemimpinan Presiden, meskipun telah dikritik berbagai pihak, relatif tidak berubah. Politik pencitraan tetap mewarnai dan bahkan cenderung mendominasi gaya kepemimpinan YOKOWI hari ini. Harapan publik akan munculnya terobosan-terobosan baru dalam kebijakan pemerintah tidak kunjung terjadi.

Mengenal Konsultan Pencitraan di Indonesia.

Era politik kemasan ini menjadi ladang bisnis baru bagi sejumlah konsultan pencitraan. Rizal Mallarangeng adalah pendiri perusahaan konsultan strategi dan politik Foxindonesia. Dia mengatakan, biaya untuk menjangkau kesadaran publik melalui media massa berkisar Rp 1-Rp 5 per kapita. Jika menggunakan pawai, Panggung Gereja (KKR Rohani), Layanan Sosial - Pengobatan gratis, pembagian makanan gratis dll atau sejenisnya, biayanya membengkak menjadi Rp 1.000 sampai tak terhingga per kapita.

Politik Pencitraan, Sebuah Pembohongan.

Konsep politik yang bermoral pun mengajarkan untuk berhindar dari kebohongan. Politik memang sering merupakan pesta janji. Ketika janji itu sulit untuk ditepati, politik kebohonganlah yang sering terjadi. Politikus sering mencari alat-alat pembenaran untuk membingkai kebohongannya; mengesankan ketepatan janjinya. Inilah teori politik pencitraan yang keliru.

Namun, terkadang, kita berjanji tidak mengukur kemampuan, karena janji kita berpamrih. Banyak politikus berjanji karena ingin dipilih, sehingga janjinya muluk-muluk, terkadang tidak realistis. Bagi politikus, ingkar janji tidak hanya dosa, tetapi melorotnya citra. Ketepatan janji adalah salah satu strategi politik pencitraan. Namun, untuk memenuhi strategi itu, terkadang bohong dilakukan. Padahal politik pembohongan kontraproduktif dengan politik pencitraan.

Hampir setiap permasalahan yang timbul selalu mendapat respon dari pemerintahan YOKOWI  dalam waktu yang cukup singkat. Tidak ada satupun masalah yang menyita perhatian banyak orang yang berhasil lewat dari jangkaun perhatian kepala negara. Semua persoalan itu kemudian dibungkus rapi dengan berbagai pandangan dan argumen yang tidak jarang membuat masyarakat terlena akan sikap responsive kepala negara.

Hanya sayangnya, sikap responsive itu nampaknya hanya sekadar lips service belaka. Presiden Jokowi seolah begitu respect dengan beban dan penderitaan banyak pihak. Namun realita yang ada justru tidak menunjukkan adanya langkah konkrit yang dapat merubah keadaan menjadi lebih baik. Justru yang muncul kemudian adalah sikap pembiaran dan terkesan lepas tangan. Seolah fungsi kepala negara hanya sekadar memberi komentar tanpa diikuti dengan tindakan dan langkah konkrit dalam mengurai berbagai persoalan yang ada.

Terlalu banyak contoh kasus yang dapat dimunculkan ke permukaan untuk membenarkan sikap pemerintahan saat ini yang penuh dengan tipu daya. Lihat saja misalnya upaya penyelesaian berbagai kasus pelangaran HAM di tanah Papua, Upaya pengusutan secara tuntas terhadap Pelaku (aktor) ujaran RASIS di surabaya, dll yang hampir dalam setiap momen selalu didengung-dengungkan pemerintah.

Mafia peradilan, mafia pajak, mafia pertambangan, mafia genosida terhadap Orang Asli Papua adalah beberapa kasus yang mendapat sorotan tajam saat ini. Dalam perkembangannya, kasus-kasus yang demikian sudah lumayan marak yang dimejahijaukan. Namun sayangnya, dalam proses penuntasannya justru digantung ditengah jalan. Hampir belum ditemukan kasus-kasus yang sudah mendapat penuntasan secara riil.

Mencermati perkembangan politik yang diusung pemerintah saat ini, justru yang menonjol adalah budaya pencitraan diri dan membangun pamor serta popularitas di balik kebohongan dan tipu muslihat. Aroma pencitraan itu begitu tercium dengan jelas ketika berbagai program yang didengungkan justru tidak ada yang berhasil mencapai titik kesuksesan. Pemerintah hanya lihai dalam beretorika, tetapi dalam tatanan implementasi justru mandul dan tidak mampu memberikan harapan kepada publik.

Pendek kata, karena politik pencitraan hanya menonjolkan tampilan luar, maka dengan mudah pun ia akan tersingkap. Selain hukum waktu yang akan berbicara, hembusan angin kritis dari rakyat pun bisa menyingkapnya.

Rakyat terdidik wajib berpolitik dalam komando rakyat itu sendiri. Tunduk tertindas atau bangkit Melawan. Lawan semua bumbu manis diatas Luka batin Kita, Jangan lagi kita terlenah, Kembalikan dirimu kepada Posisi Normal, Sadar, Paham, Bangkit, Bersatu dan Lawan.

 Silahkan melihat Foto-foto simbol Pencitraan (mencuci tangan berdarah, mulut berdarah paskah menelan korban berdarah di Papua Barat)

Hormat.
Salam RevoLusi....!!!

MABES KNPB SECTOR PUTRI CENDRAWASIH.
Jumat, 6 Desember 2019. Pukul 13:00 WPB

                   

[Warpo Sampari Warik Wetipo]
        Ketua I KNPB Pusat

Memperingati Tragedi Nduga Genap 1 thn Ibada dan Aksi Bakar Lilin.

Foto Aksi Bakar Lilin

Ibadah dan Aksi Bakar Lilin bersama untuk memperingati Tragedi Nduga berdara 04 Desember 2018 - 04 Desember 2019 tepat setahun, dan masih berlangsung Perang antar TPN-BP dan Aparat TNI-Polri hingga kini.

Ibadah dan Aksi Bakar Lilin ini dilakukan oleh seluruh Pelajar dan Mahasiswa Nduga (Termasuk Exodus Pelajar dan Mahasiswa), Kerabat, dan Media lokal Papua yang juga turut mengambil bagian bersama.

Dari kegiatan ini, kita diajak untuk mengucap syukur dalam segala hal, sambil mendoakan kebenaran yang diperjuangan oleh kita semua berdasarkan ideologi pembebasan bagi bangsa Papua Barat.

Kita juga mendoakan para pengungsi Nduga yang masih dipengunsian, juga ucapan natal untuk Ade-Ade bayi yang baru lahir di hutan. Selamat datang di Bumi Papua  yang masih penuh dengan penindasan militerisme, kolonialisme, dan kapitalisme dunia. Serta merenung akan kepergian 238 jiwa yang sudah meninggal di tempat-tempat pengungsian akibat lapar, sakit, luka tembak, luka bom, dan mati akibat pembakaran honai.

Tuntutan atau sikap yang disampaikan didepan media adalah:

Presiden Jokowi Dodo selaku panglima tertinggj negara NKRI segerah tarik TNI-POLRI, baik organik maupun non organik sekarang juga dari Nduga - Papau sebagai solusi demokrasi untuk rakyat Nduga pada khususnya, dan Papua pada umunnya; Presiden Jokowi Dodo segera memberikan akses jurnalistik nasional dan internasional di Nduga dan Papua; Dan berikan hak penentuan nasib sendiri bagi bangsa West Papua sebagai solusi penyelamatan manusia dan tanah air Papua.

Penambahan penegasan untuk Pemerintah Papua dan Pemerintah Pusat, agar jangan mengalihkan isu peristiwa Nduga yang sampai selama ini belum diselesaikan oleh negara dengan politik Daerah Otonomi Baru (DOB) dan PON 2020 di Tanah Papua.

****
CATATAN:

Tragedi Nduga Berdara tepatnya 02 Desember 2018, hanya saja diperingati pada tanggal 04 Desember karena tepat terjadinya pengungsian akibat pengiriman militer besar-besaran, penembahkan brutal, pembakaran honai-honai, pembakaran sekolah dan gereja, dan pengeboman lewat udara yang terjadi pada tanggal 04 Desember tersebut.

Asrama Ninmin, Nduga - Jayapura, 04 Desember 2019

Rabu, 04 Desember 2019

Natal & Makna Revolusi Oleh Jubr Internasional KNPB Voktor Yeimo

Natal & Makna Revolusi

Viktor Yeimo

Tetapi, yang terpenting makna Natal. Makna tentang suatu kelahiran “ide” dan “praktik” tentang suatu cita-cita untuk mengubah dunia.

Yesus menjadi teladan bahwa misi perubahan dunia lahir di tempat terhina (kandang binatang), dari bangsa yang tertindas (Yahudi).

Yesus cermin Kasih yang merupakan hukum utama dan terutama. Kasih yang menjadi makna dasar Sosialisme: Kesetaraan.

Untuk hal itu, Yesus harus lahir, hidup dan mati terhina. Teladan bahwa pembebasan harus dibayar dengan penderitaan, perjuangan dan pengorbanan.

Penguasa Romawi waktu itu dan saat ini penguasa kolonial Indonesia menindas dan menjajah manusia ciptaan Tuhan. Penguasa melahirkan kelas tertindas dan kelas penindas sebagai penyebab ketidaktaatan hukum kasih: Sosialisme.

Cita-cita membentuk sebuah negara Papua yang berlandaskan Kasih mutlak diperjuangkan, sekalipun itu dibayar dengan pengorbanan.

Bangsa Papua, rakyat West Papua, akan menunjukan kepada dunia tentang sebuah peradaban dunia yang membebaskan berdasarkan karakter sosialisme Papua.

Sebab ternyata yang terhina dan terjajah dipakai Yesus untuk menyatakan arti sebuah perjuangan; tetapi juga kebenaran, kuasa dan kemuliaan Tuhan Yesus.

23/12/2013

Ibadah Syukuran Hari Lahirnya Embrio/Manifesto Politik kemerdekaan bangsa Papua Barat yg ke 56thn 1961- 01 Des 2019

Ibadah Syukuran Hari Lahirnya Embrio/Manifesto Politik kemerdekaan bangsa Papua Barat yg ke 56thn 1961- 01 Des 2019
Foto KNPB Wilayah Yahukimo

Yahukimo,01 Desember 2019 Komite Nasional Papua Barat(KNPB ) bersama Parlemen Rakyat Daerah(PRD) Kabupaten Yahukimo melakukan upacara pengibaran bendera  BINTANG FAJAR dan dilanjutkan dengan Ibadah syukuran di Markas dalam perayaan hari lahirnya Manifesti Politik bangsa Papua jatuh Tempoh pada tanggal, 01 Desember 2019 dari usia yang_ 58 tahun.

Dalam lbadah syukuran ada pesan singkat yang di sampaikan oleh Pengurus KNPB, PRD dan OPM_TPNPB bahwa, knpb sebagai organisasi sipil, PRD sebagai Lembaga Politik dalam Negeri dan OPM_TPNPB sebagai Militer Bangsa Papua Barat tidak akan mundur dan lari sedikit_pun tetapi kami tetap bertahan dan memperjuangkan harkat dan martabat Bangsa Papua demi merebut kemerdekaan bardaulat melalui Referendum di Papua Barat dari genggaman Kolonialisme Indonesia dan Tuannya Kapitalisme Asing.

Dilanjutkan juga KNPB, PRD dan OPM_TPNPB tidak akan kemana_mana tetapi tetap bertahan guna menyuarakan aspirasi Bangsa Papua untuk Hak penentuan Nasib sendiri di tanah Papua. Selain itu knpb bersama Rakyat Papua mendorong agenda "Mogok Sipil Nasional(MSN)" Karena Mogok sipil adalah agenda yang diputuskan dalam Konggres ll KNPB sebagai agenda utama untuk menuju titik terang Papua Merdeka.

 Selain itu juga KNPB, PRD dan OPM_TPNPB Yahukimo menyeruhkan bahwa, Kabupaten Yahukimo adalah ada dibawa Komando Nasional dibawah naungan OPM _TNPB sebagai ROH Papua Merdeka sehingga Organisasi kecil_kecilan yang dibentuk untuk menghancurkan perjuangan suci dan menipu Rakyat Yahukimo tidak diijinkan untuk ada di Yahukimo selain KNPB, PRD, DAN OPM_TPNPB.

✔️ Hidup OPM_TPNPB
✔️ Hidup KNPB
✔️ Hidup PRD
✔️ Hidup Rakyat Papua
✔️ Hidup MSN

Untuk Negriku West Papua Saya Berjuang (Putri Domberay).

Untuk negriku…
Hancur lebing tulang belulang
Berlumur darah sekujur tubuh
Bermandi keringat penyejuk hati
Ku rela demi tanah airku
Sangsaka merah berani
Putih nan suci
Biru laut bumi papua
Melambai-lambai di tiup angin
Air mata bercucuran sambil menganjungkan do’a
Untuk pahlawan negri
Berpijak berdebu pasir dan gunung
Berderai kasih hanya untuk pahlawan papua raya
Hanya jasamu yang bisa ku lihat
Hanya jasamu yang bisa ku kenang
Tubuhmu hancur lebur hilang entah kemana
Demi darahmu…
Demi tulangmu…
Aku perjuangkan negriku
Ini Papua Barat.
Putri Domberay

#SALAM_REVOLUSI ✊
#PAPUA_MERDEKA✊🇵🇷

Admin TPNPBNEWS: Laporan Resmi Panglima Daerah KODAP III NDUGAMA; Egianus Kogeya.

Admin TPNPBNEWS: Laporan Resmi Panglima Daerah KODAP III NDUGAMA; Egianus Kogeya.

Melaporkan pengibaran Bendera Bintang Kejora Di Markas Derakma tanggal 29 November 2019. Jam 7.00 pada hari yang sama Baku tembak terjadi antara Pasukan TPNPB Kodap III Ndugama Pimpinan Egianus Kogeya dan Pasukan TNI Kopasus Satuan Maleo yang sementara bertugas di Derakma. Dalam baku tembak tersebut di kabarkan 2 anggota Kopasus dan 4 di antaranya luka_luka. Setelah benderah naik 1 jam kemudian terjadi kontak senjata wilayah Nduga, pada tanggal 29/11/2019 waktub papua Barat jam 8 00 pagi sampai jam 3 sore perang berhenti.

Kesempatan itu Komandan operasi Pemne Kogeya melaporkan bahwa EGIANUS KOGEYA BERSAMA ANAK buahnya Membantah keras media persi aparat TNI melaporkan bahwa Anggota TPNPB 2 orang tewas dan 3 sumber lain berbeda mengatakan Mayatnya di bawa lari ke Hutan oleh rekannya, yang lain mengatakan,hanya ketemu tetesan darah dan lain sebagainya. Semua itu tidak benar yang sebenarnya kami yang Tembak mati Pasukan Maleo 2 anggota itu dan 4 anggota lainya luka_luka. Kami ini Militer Papua Barat apabilah kami dapat tembak pasti akan umumkan secara Nasional untuk di ke tahui Rakyat Papua karena Perjuangan kami untuk rakyat Bukan model pasukan TNI yang temanya tidak di hormati, banyak pasukan TNI yang gugur namun tidak perna menghargai jasadnya, sembunyi mati demi rahasia Negara. Kami pimpinan TPNPB tetap akan sampaikan kepada Media terpercaya kami apabilah ada sesuatu tutur Pemne Kogeya melalui sambungan telponnya dari Ndugama.

Sementara TPNPBNEWS berusaha menghubungi kepada Komadan Operasih TPNPB Kodap III Ndugama terkait sumber berita ini sulit di jangkau saat itu. Namun Pesan Pemne, kami lagi posisi perang jika ada kesempatan kami melakukan upacara dan mengirikan laporannya, tutur Pemne Kogeya Komadan Operasih melalui salah satu kurir terpercaya di kota.  Awak Media TPNPB Belum bisa simpulkan info tersebut apabilah ada kesempatan kami akan sampaikan, Menurut sumber Kurir itu mengatakan pesan dari Pemne Kogoya bahwa Perang kami tidak akan berhenti sampai Papua merdeka jika kami harap Pihak Aparat TNI segerah merubah metode perang, jangan tangkap_tangkap rakyat kalau mau perang cukup Perang dengan Pasukan TPNPB/OPM dengan berbagi kesatuan yang sudah kirim, kami siap, tutur PEMNE KOGEYA.

Demikian Info dari Wilayah Ndugama Di laporkan melalui Panglima Kodap III Ndugama, Egianus Kogeya.
Oleh TPNPBNews Crew


Sabtu, 10 Agustus 2019

Media Sosial Bukan Honai KNPB Keluarkan Himbauan

Himbauan untuk semua Pejuang KNPB

Di Himbaukan kepada seluruh pejuang aktivis Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Pusat, Wilayah, sektor, dan basis rakyat Papua Barat, bahwa Kita tidak boleh memposting atau membagikan berita-berita yang bersifat provokatif dengan tujuan memecah belah  antara sesama  pejuang bangsa Papua, di dalam internal organisasi gerakan perlawanan atau  faksi-faksi yang sedang memperjuangkan hak penentuan nasib bagi bagsa Papua.

Berbedaan pandangan dalam perjuangan  merupakan hal yang wajar dan normal, sehingga berbedaan Itu perlu Kita jadikan sebagai kekayan dalam perjuangan kita bersama.

Berbedaan bukan untuk baku hantam di medsos, berbedaan Kita harus bertepat di honai kita  bersama Dan Masing-masing demi  mewuju sebuah  kesepahaman bersama untuk mewujudkan Visi dan misi Kita bersama, medsos bukan rumah Kita, medsos bukan ruang diskusi kita, medsos tempat mendidik rakyat tertindas untuk melawan  kolonial Indonesia dan kapitalisme asing di Papua, dengan ide-ide atau gagasan-gagasan yang mendidik rakyat bangsa Papua, rakyat bangsa Indonesia dan pada dunia internasional.

Baku hantam di medsos bukan mencari solusi,  tetpi baku hantam di medsos memberi ruang bagi musuh Penguasa kolonial Indonesia dengan leluasa menghancurkan  sesama pejuang dengan cara adu domba.

 Hal inilah  yang sedang di inginkan oleh penguasa kolonial Indonesia, sehingga kita sadar tidak sadar sendang memberkuat misi inteljen  kolonial Indonesia untuk menghancurkan perjuangan bangsa Papua.

Ketika Kita sedang membertepatkan berbedaan di media sosial dan media online, maka  penguasa kolonial Indonesia sedang duduk bangku tangan dan tertawa kita dengan berpahak-pahak, Karena kita sedang mewujudkan misi mereka (kolonial Indonesia).
di dalam perjuangan Kita.

Dengan demikian, kami Badan Pengurus Komite Nasional Papua Barat menyampaikan kepada  setiap anggota dan simpatisan Komite Nasional Papua Barat di seluruh Wilayah teritori Papua Barat tidak memposting hal-hal yang memprovokasi dan menghancurkan perjuangan bangsa Papua mulai dari  sejak tanggal di keluar himbauan ini sampai berakhirnya perjuangan Bangsa papua.

Bila ada yang kedapatan melakukan hal yang Sama maka setiap anggota atau pejuang wajib menerima saksi organisasi Masing-masing.
Holandia 10 Augustus 2019
Agus Kossay
Ketua umum.

Senin, 29 Juli 2019

ALEX HESELO DI TIKAM DARI OTK MANADO SULUT.

PENIKAMAN MAHASISWA PAPUA ANGGOTA PPMY ATAS NAMA ALEX HESELO DI SULAWESI UTARA MANADO.


Kronologis Musibah penikaman terhadap mahasiswa yahukimo atas nama : Sdr. ALES HESELO asal kabupaten Yahukimo distrik kurima dan desa wulik, umur 23 tahun.

Musibah penikaman terjadi pada hari jumat tgl 26 juli jam 08.00 s/& jam 01.00.

Tempat kejadian awal di samping fressmart bahu manado.

Penjelasan singkat oleh Pk:
Pada jumat malam jam 08.00 PK menuju rumah dan mampir di rumah makan sebelah fresmaert, di rumah makan, Rumah makan tersebut ada 3 OTK yang duduk setelah habis makan, PK masuk dirumah makan itu lalu PK timbah nasih dan makan sambil main HP, sambil makan air minum PK sudah habis sehingga timbah ulang air es batu dan air putih didepan, PK balik ditempat duduk, tiba-Hamphone PK tidak ada ditempat, PK lihat di pintu keluar 3 OTK tersebut bawah lari HP miliknya PK.

PK Kejar 3 OTK itu dari belakang lalu OTK tersebut lari pake dua motor, di tengah jalan bagi dua, PK kejar yang dua OTK tersebut ke arah 45 sampai OTK 2 orang berhenti di tuminting disana, PK pun berhenti kemudian minta kembalikan HP terhadap kedua pelaku itu, dua orang lagi tiba-tiba muncul, dua org itu punya ketua dan sbntra negosiasi dengan ketua tersebut ada seorang yang tidak di kenal datang dari belakang, yg katanya( qita disini ngintau pancuri ) lalu taru Pisau di tubuh PK, kemudian 2/3 detik kemudia PK duduk karena rasa mual ternyata PK kena pisau atau tikaman, lalu pelaku dan orang-orang disekitar itu pada bubar semua dari tepat itu, pungkasnya.

Penikmana itu terjadi sekitaran jam 10.00 dan 2 atau 3 menit kemudian PK sadar lalu ia menghindari dari tempat kejadian mulai jam 11 sampai tibah as PPMY bahu manado jam 01.00.

Sebentara PK atas nama: sdr Ales heselo ada di RSUD malalayang, sebentara proses perawatan, PK tersebut bisa berbicara,bisa makan / minum.

Dan kami BP.PPMY bersama BP.IMIPA sudah lapor ke pihak berwajib untuk meninjaklanjuti atau menangani hal tersebut sesuai prosedur hukum yang berlaku di republik ini.

Klarifikasi bahwa:
Info yg beredar kemarin siang bahwa penikaman sdr.ALES HESELO asal yahukimo distrik kurima desa wulik telah meninggal dan mayat ada di rumah sakit malalayang itu (SALAH).

(Sekali lagi itu salah info)
Sebetulanya PK atas nama sdr.Ales heselo mahasiswa asal yahukimo penikamannya itu benar luka para , sebentara PK perawatan di RSUD atau IGD malalayang, kota manado, Manado Sulut. maka kami pihak korban memohom bagikan info ini agar jangan kami salah komunikasi sasama kami.

Terima kasih atas perhatian dari kawan-kawan  dan semua pihak.

Manado, 28 Juli 2019

Hormat kami
BP. PPMY DI MANADO SULUT.

TTD
Tonni Bahabol
Ketua.

Mengetahui
BPP IMIPA SULUT

TTD
Wilson Itlay
Ketum.

Rabu, 24 Juli 2019

HUT KNPB Ke 9, KNPB Konsulat Indonesia Menyeruh Mobilisasi Umum Menujuh Mogok Sipil Nasional.


Ibadah Hut KNPB ke-9  di pimpin oleh Bapak Pastor Barnabas Octhee, dengan Thema “Mobilisasi Umum Menuju Mogok Sipil Nasional. Sedangkan Sub Thema melalui Dies Natalis KNPB Konsulat ke-IX Mari Kita solidkan barisan, pada landasan sejarah kebenaran”” 

Dalam penyampaian kebenaran ia  mengutip  satu kata “perhatian”  kata perhatian dasar  kata dari  “Hati” berarti perhatian kedepan, sehingga  segala perbuatan  kita berjuang dengan Hati pasti akan meraih kemenangan kemerdekaan bangsa west Papua. Katanya.

Tambanya bapak Pastor, Ada banyak nilai-nilai  yang baik dari orangtua kami, tete nene moyang  harus lestari kan karena kita cari hidup damai dan aman Agar  tak ada orang yang digangu ungkapnya.

Dalam Sambutan Badan pengurus  imipa pusat,   Wirson Idlai,  mengajak kepada tuan-tuan bahkan mahasiswa mohon kesadaran diri sebelum melangkah.

Menurutnya, kami sebagai ujung punggung dari Rakyat Papua maka  Tugas kami adalah  Melawan sistem klonial. Agar Menuju Mogok Sipil Nasional  kerana kita hidup dibahwa tekanan sistem klonial Indonesia.

Mewakili Front Rakyat Indonesia (FRI) For west Papua Donisius Dipong Mengungkapkan  kata  “Papua merdeka”berulang-ulang kali  didepan  Ratusan orang. Tandasnya.

Ia mengaku, saya Sebagai warga Negara Indonesia saya mendukung perjuangan politik bangsa West Papua  karena Orang Papua berjuang demi Masa depan dan alam Kekayaannya, tidak ada harapan orang Papua di masa depan jika masih degan NKRI, maka saya pesan orang Papua sadar, bersatu dan berjuang untuk menentukan hak dan nasibnya sendiri di atas Tanah,” katanya.

Jika Ada beberapa Pergerakan  yakni KNPB, AMP, AMTPI  dan OPM/ TPNPB itu semua merebut kemerdekaan bangsa west Papua. Agar supaya  mengakhiri semua penderitaan Rakyat Papua.

Ketua Umum Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Se-Indonesia, Tuan Agus  Kosai  mengatakan  Tuhan menciptakan manusia di bumi ini,   tidak ada orang yang menggangu dan tak ada yang ditindas  tetapi selama  57 tahun  yang silam. Kami hidup dalam sistem kolonialisme  dan kapitalisme Indonesia banyak Rakyat Papua yang mengalami penderitaan. 

Tambahnya selama 8 tahun yang lalu merayakan HUT  KNPB  sendiri, tapi puji Tuhan, Kali ini,  Kita merayakan Hut KNPB Bersama orang tua tanah air, maka  itu tandanya bahwa kita sudah jadi satu  untuk Menuju mogok sipil Nasional (MSN)  agar meraih kemenangan kemerdekaan bangsa west Papua.  Tandasnya.

Jadi saya menekankan kepada tuan-tuan bahwa kalian berjuang di tanah   Minaesa berbicara tentang perjuangan dengan gaya masing-masing tapi ketika kalian kembali ke tanah air tidak boleh membangun sistem kolonial.  
Tapi ambil posisi untuk melawan dan menghancurkan sistem kolonialis kerena mereka datang di Papua bukan untuk membangun Papua melainkan untuk membangun kapitalis, klonial  dengan punah secara sistematis dan terstruktural dari penjajah Indonesia jelasnya.

Ketua Umum Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Konsulat Indonesia, Hiskia Meage mengatakan diusia KNPB yang tak lagi muda, diingatkan tentang semangat agar mendorong dan berjuang untuk terwujudnya Papua  merdeka.

Maka KNPB adalah wadah yang bisa digunakan rakyat Papua untuk memperjuangkan nasib sendiri di tanah kelahiran di Papua.

Dalam kesempatan ini, Hiskia kembali menyinggung tentang hidup orang Papua yang sejak tahun 1961 hingga hari ini, tidak bisa menikmati hidup dengan baik. 

Menurutnya, ini semua terjadi karena adanya kepentingan imperialis dan kapitalis negara – negara di Dunia, dimana hanya memanfaatkan kekayaan alam Papua tanpa memikirkan bagaiaman masyarakat Papua hidup.

“Seperti kasus pembunuhan di Deiyai, Paniai, Timika dan Nduga. Maka itu KNPB konsulat dan KNPB seluruh Papua terus bersatu dan berjuang serta bisa selamatkan alam dan Manusia Papua,” kata Meage.

Meski berjuang untuk kemerdekaan Papua, Hiskia tak lupa meminta agar seluruh rakyat Papua terus menjaga sikap solidaritas tanpa membedakan suku, agama, bahasa, budaya dan ras.

“Karena Tuhan menciptakan kita sama dengan ciptaannya. Hanya saja kepentingan kapitalisme dan imperialisme serta sistem yang membuat hubungan antara kerukunan serta bersolidaritas merusak semuanya. KNPB mengajarkan untuk berjuang damai serta berjuang di kota, tanpa ada tindakan anarkis. Karena juang perjuangan kita ada damai,” tuturnya.

“KNPB terus bangkit dan ada di tengah-tengah rakyat dan bangsa Papua membawa rakyat untuk penentuan nasib sendiri dengan tuntutan referendum,” kata Hisikia Meage, pada Rabu  (24/07/2019).

Peringatan HUT ke-9 KNPB ini dihadiri  oleh pengurus pusat, pengurus konsulat Tuan-tuan dari tanah air bersama front Rakyat lndonesia for West Papua  (FRI-WP) dan ratusan massa KNPB Konsulat yang terdiri dari KNPB Konsulat Wilaya Makasar, Gorontalo, Minahasa Utara, Nyiur Melambai Manado dan Minahasa di Tondano.

Dalam peringatan ini, mereka juga melaksanakan acara lain diantaranya barapen Babi 4 Ekor, tarian adat, dan Ibadah HUT yang diahkiri dengan pemotongan kue bersama oleh masing-masing ketua KNPB Konsulat, Ketua Umum KNPB Konsulat, Pengurus AMPTPI, perwakilan tujuh wilayah adat satu orang dan FRI West Papua dari Manado. (*).

Creew KNPB KONSULAT INDONESIA.