Senin, 02 Mei 2016

POLISI HADANG DEMO DAMAI [KNPB] KONSULAT INDONESIA SULUT


KNPB-News Ratusan rakyat Papua yang dimediasi Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Konsulat Indonesia di Manado hari ini, Senin(02/05) dihadang Kepolisian Kota (Polresta) Manado untuk melakukan aksi demo damai mendukung pertemuan International Parlementarian for West Papua (IPWP) pada 3 Mei 2016 dan ULMWP menjadi anggota penuh di MSG, serta mengutuk keras 1 Mei 1963 sebagai aneksasi West Papua kedalam Republik Indonesia.
Puluhan personil Polresta Manado dan Brigadir Mobil (Brimob) melarang dan memalang jalan keluar Asrama Mahasiswa Papua di Manado yang merupakan tempat titik pertemuan awal massa demonstran.
Koordinator Aksi, Emil Wakey mengatakan, tindakan Indonesia melalui aparat keamanannya ini merupakan pembungkaman ruang demokrasiPapua.
“Kami sudah memberitahu dan memasukan surat ijin aksi kepada Polda dan Polresta Manado beberapa waktu lalu, namun hari ini kami dihalangi dan dipalang. Itu merupakan tindakan konyol yang dilakukan dan upaya NKRI menutup ruang demokrasi perjuangan rakyat Papua secara damai”,” kataWakey kepada , Senin (02/05).
Hal senada disampaikan Ketua KNPB Konsulat Indonesia Tengah di Manado, Hiskia Meage.
“Kami menuntut hak kami. Indonesia melakukan pelanggaran HAM yangmassive di Papua dan dia menutup ruang demokrasi melalui milternya agar dunia tidak mengetahui tindakan yang dilakukan Indonesia terhadap rakyat sipil di Papua”, ujarnya.
Sementara, Polisi tidak berkomentar ketika media ini meminta keterangan terkait pelarangan aksi ini.
Selain itu, dalam statemen tertulis yang diterima media ini, dituliskan bahwa KNPB Konsulat Indonesia:
1. Rakyat West Papua menuntut referendum sebagai solusi demokratis bagi rakyat Papua Barat dan protes Hari Aneksasi 1 Mei 1963 yang merupakan awal penjajahan Bangsa Papua.
2. Mendukung pertemuan Parlemen Internasional untuk West Papua di London pada tanggal 03 Mei 2016.
3. Rakyat Papua mendukung penuh untuk diterima sebagai saudara se-ras di negara-negara Melanesia melalui ULMWP (United Liberation Movement for West Papua) untuk menjadi anggota penuh di MSG (Melanesian Sperhead Group).
By B. ASSO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar